Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS


ANATOMI SISTEM INTEGUMEN

Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas yang berkontribusi terhadap total beat tubuh sebanyak 7 %. Keberadaan kulit memegang peranan penting dalam mencegah terjadinya kehilangan cairan yang berlebihan, dan mencegah masuknya agen-agen yang ada di lingkungan seperti bakteri, kimia dan radiasi ultraviolet. Kulit juga akan menahan bila terjadi kekuatan-kekuatan mekanik seperti gesekan (friction), getaran (vibration) dan mendeteksi perubahan-perubahan fisik di lingkungan luar, sehingga memungkinkan seseorang untuk menghindari stimuli-stimuli yang tidak nyaman. Kulit membangun sebuah barier yang memisahkan organ-organ internal dengan lingkungan luar, dan turut berpartisipasi dalam berbagai fungsi tubuh vital.


1. Struktur Lapisan2 Kulit
      a. Epidermis


  • Terbentuk dari epitel-epitel skuamous yang terstratifikasi
  • Terdapat sedikit suplay darah & reseptor saraf (hanya pada lapisan yang plg dkt dermis)
  • Membentuk lapisan paling luar dengan ketebalan ± 0,1 – 5 mm.
  • Lapisan eksternalnya tersusun dari keratinosit (zat tanduk)
  • Lapisan eksternal ini akan diganti setiap 3-4 minggu sekali.
  • Epidermis terbagiani menjadi 5 lapisan (korneum, lusidum, granulosum, spinosum & germinativum)
1). Stratum Korneum (Lapisan tanduk)
  • Merupakan lapisan epidermis terluar yang tersusun atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati & tidak berinti & protoplasma telah berubah menjadi  keratin (zat tanduk)
  • Lebih tebal pada area-area yang banyak terjadi gesekan (friction) dengan permukaan luar, terutama pada tangan & kaki.
2). Stratum Lusidum
  • Merupakan lapisan sel gepeng yang tidak berinti.
  • Lapisan ini banyak terdapat pada telapak tangan & kaki.
3). Stratum Granulosum
  • 2/3 lapisan ini merupakan lapisan gepeng, dimana sitoplasma berbutir kasar.
  • Mukosa tidak punya lapisan inti.
4). Stratum Spinosum (lapisan malphigi)
·         Terdapat beberapa lapis sel berbentuk polyangona & besar karena terdapat proses mitosis (pembelahan sel).
5). Stratum Germinativum (Basale)
  • Lapisan sel berbentuk kubus/kolumnar & vertikal yang merupakan perbatasan dengan dermis, tersusun seperti pagar, mengadakan mitosis.
  • Pada sitoplasmanya mengandung melanin.
Persambungan antara epidermis & dermis menghasilkan kerutan pada permukaan kulit. Pada ujung2 jaringani tangan, kerutan ini dinamakan sidik jaringani (fingerprints).
b. Dermis
  • Merupakan lap dibawah epidermis yang jauh lebih tebal.
  • Lapisan ini elastis & tahan lama, berisi jaringan kompleks ujung2 syaraf, kelenjar sudorifera, kelenjar. Sebasea, folikel jaringan rambut & pembuluh darah yang juga merupakan penyedia nutrisi bagi lapisan dalam epidermis.
  • Tersusun atas 2 lapisan :
1). Stratum Papillare : banyak mengandung kapiler &  makrofag, limfosit, sel mast & lekosit.
2). Stratum Retikulare : merupakan bagian dalam dermis, lebih tebal dibanding stratum papilare, terdapat sel lemak dalam kelompok besar/kecil.
c. Subdermis
  • Lapisan ini terutama berupa jaringan adiposa yang memberikan bantalan antara lapisan kulit dengan struktur internal seperti otot & tulang.
  • Terdapat pembuluh darah, saraf & limfe dengan jaringan penyambung yang terisi sel lemak.
  • Jaringan lemak bekerja sebagai penyekat panas & menyediakan penyangga bagi lapisan kulit diatasnya.
2. Struktur rambut dan kuku
       a. Rambut
  • Merupakan suatu pertumbuhan keluar dari kulit.
  • Terdapat di seluruh permukaan tubuh, kecuali telapak tangan & kaki.
  • Terdiri atas akar rambut yang terbentuk dalam dermis & batang rambut yang menjulur keluar dari dalam kulit.
  • Tumbuh dalam rongga yang dinamakan folikel rambut.
  • Folikel rambut akan mengalami siklus pertumbuhan & istirahat.
  • Kecepatan pertumbuhan rambut bervariasi : pertumbuhan rambut janggut paling cepat, diikuti oleh rambut pada kulit kepala, aksila, paha serta alis mata.
  • Fase pertumbuhan (anagen) dapat berlangsung sampai 6 tahun dengan kecepatan 0,35 mm/hari untuk rambut kulit kepala.
  • Fase istirahat (telogen) ± 4 bln. Selama fase telogen rambut akan rontok dari tubuh.
b. Kuku
  • Kuku tumbuh dari akarnya yang terletak di bawah lapisan tipis kulit yang dinamakan kutikula.
  • Pertumbuhan kuku berlangsung sepanjang hidup dengan pertumbuhan rata-rata 0,1 mm/hari.
  • Pembaruan total kuku jaringan tangan memerlukan waktu sekitar 170 hari, sedangkan kaki sekitar 12 – 18 bulan.
3. Jenis-jenis kelenjar kulit
Kelenjar kulit terdapat di dalam dermis, terdiri dari 3 jenis, yaitu : Glandula Sudorifera (kelenjar keringat), glandula Sebasea (kelenjar minyak), dan kelenjar Seruminus.
  1. Glandula Sudorifera (kelenjar keringat)
  • Ditemukan pada kulit sebagian besar permukaan tubuh, kecuali glans penis, bagian tepi bibir, telinga luar & dasar kuku.
  • Terutama terdapat pada telapak tangan & kaki.
  • Terbagi menjadi 2 kategori, yaitu kelenjar ekrin & apokrin.
1). Kelenjar Ekrin
  • Ditemukan pada semua daerah kulit
  • Saluranya bermuara langsung ke permukaan kulit.
2). Kelenjarn Apokrin
  • Berukuran lebih besar.
  • Terdapat diaksila, anus, skrotum & labia mayora.
  • Saluran kelenjarnya bermuara ke dalam folikel rambut.
  • Menjadi aktif setelah pubertas, & merproduksi odorius sekret (sekret yang berbau khas).
  1. Glandula Sebasea (kelenjar minyak)
  • Kelenjar minyak mensekresi substansi yang berminyak yang disebut sebum (tersusun atas trigliserida, asam lemak bebas & kolesterol) ke folikel rambut, shg kelenjar ini melubrikasi folikel & batang rambut.
  • Terdapat pada hampir setiap folikel rambut, kecuali pada papila mamae, labia minora, & sudut mulut.
  1. Kelenjar Seruminosa
Merupakan kelenjar apokrin yang khusus, yang hanya terdapat pada meatus auditorius contohternal tempat kelenjar tersebut memproduksi serumen (waxy).
4. Fungsi kulit
  1. Perlindungan terhadap dehidariasi
  • Keratin yang ada pada epidermis & sebum merupakan jaringan hidariopobik yang dapat mencegah keluarnya cairan & elektrolit.
  •  Trauma pada epidermis yang luas akibat luka bakar/injuri/temperatur ruangan terlalu tinggi dapat menyebabkan dehidariasi.
2.  Perlindungan terhadap gangguan fisik & mekanik
·         Bagianian stratum korneum epidermis merupakan barier yang paling efektif terhadap berbagai faktor lingungan seperti bahan-bahan kimia, sinar matahari (UV), virus, bakteri, fungus, gigitan serangga, & gangguan fisik/mekanik baik tekanan, gesekan, tarikan & infeksi luar.
       3. Persepsi (penerima rangsang)
·         Kulit bertanggung jawab sebagai indaria terhadap rangsangan dari luar (tekanan, raba, suhu & nyeri)     
·         Reseptor rangsangan pada kulit
·         Raba : Benda Meissner, Diskus Merkelenjaringanl & korpuskulum Golgi
·         Tekanan : Korpuskulum Pacini
·         Suhu panas : korpuskulum Ruffini
·         Suhu dingin : Benda Krauss
·         Nyeri : Nervous End Plate.
      4.  Pengatur Suhu Tubuh
·         Dua reflek pusat yang ada di Hypothalamus bertanggung jawab terhadap kontrol temperatur. Satu indaria peningkatan Core Temperatur & satu indaria penurunan.
·         Core temperatur adalah temperatur yang ada pada darah, dalam dada, abdomen & kepala.
·         Produksi panas > kehilangan panas = Core temperatur naik.
·         Produksi panas < kehilangan panas = Core temperatur turun.
·         Idealnya : produksi panas = kehilangan panas.
·         Ketika core temperatur turun, tubuh akan menggigil & vasokonstriksi pembuluh darah.
·         Ketika core temperatur naik maka terjadi vasodilatasi pembuluh darah.
       5. Pengeluaran (Eksresi)
·         Kulit membantu organ-organ utama sistem eksresi seperti hati, ginjal & usus untuk menyingkirkan sisa-sisa metabolisme yang tidak diperlukan oleh tubuh.
·         Keringat mengandung urea dengan konsentrasi 1/130 dari urea urin.
·         Proses pembentukan keringat : Suhu tubuh / lingkungat meningkat menyebabkan pembuluh darah di kulit akan melebar, maka semakin banyak darah mengalir kedaerah tersebut. Karena pangkal kelenjar keringat b.d pembuluh darah maka terjadilah penyerapan air, garam & sedikit urea oleh kelenjar keringat kemudian keringat  keluar melalui pori-pori kulit.
       6. Sintesis Vitamin D
·         Kulit dapat merbuat vit D dari bahan baku 7-dihidarioksi kolesterol dengan bantuan sinar matahari (UV).
·         Vit D merupakan unsur esensial untuk mercegah penyakit riketsia (suatu keadaan yang terjadi akibat defisiensi vitamin D, kalium serta fosfor yang menyebabkan deformitas tulang).
       7. Absorbsi
·         Material yang larut dalam lemak, mudah diabsorbsi kulit.
·        Sejumlah obat juga dapat diserap mell kulit, contoh : salep.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

MOBILITAS SOSIAL

Pengertian
Mobilitas sosial adalah perubahan, pergeseran, peningkatan, ataupun penurunan status dan peran anggotanya. Misalnya, seorang pensiunan pegawai rendahan salah satu departemen beralih pekerjaan menjadi seorang pengusaha dan berhasil dengan gemilang. Contoh lain, seorang anak pengusaha ingin mengikuti jejak ayahnya yang berhasil. Ia melakukan investasi di suatu bidang yang berbeda dengan ayahnya. namun, ia gagal dan jatuh miskin. Proses keberhasilan ataupun kegagalan setiap orang dalam melakukan gerak sosial seperti inilah yang disebut mobilitas sosial (social mobility)

Menurut Paul B. Horton, mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata yang lainnya. Sementara menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack, mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Struktur sosial mencakup sifat hubungan antara individu dalam kelompok dan hubungan antara individu dengan kelompoknya.
Mobilitas sosial lebih mudah terjadi pada masyarakat terbuka karena lebih memungkinkan untuk berpindah strata. Sebaliknya, pada masyarakat yang sifatnya tertutup kemungkinan untuk pindah strata lebih sulit. Contohnya, masyarakat feodal atau pada masyarakat yang menganut sistem kasta. Pada masyarakat yang menganut sistem kasta, bila seseorang lahir dari kasta yang paling rendah untuk selamanya ia tetap berada pada kasta yang rendah. Dia tidak mungkin dapat pindah ke kasta yang lebih tinggi, meskipun ia memiliki kemampuan atau keahlian. Karena yang menjadi kriteria stratifikasi adalah keturunan. Dengan demikian, tidak terjadi gerak sosial dari strata satu ke strata lain yang lebih tinggi.

Cara untuk melakukan mobilitas sosial

Secara umum, cara orang untuk dapat melakukan mobilitas sosial ke atas adalah sebagai berikut :
  • Perubahan standar hidup
Contoh: Seorang pegawai rendahan, karena keberhasilan dan prestasinya diberikan kenaikan pangkat menjadi Menejer, sehingga tingkat pendapatannya naik. Status sosialnya di masyarakat tidak dapat dikatakan naik apabila ia tidak merubah standar hidupnya, misalnya jika dia memutuskan untuk tetap hidup sederhana seperti ketika ia menjadi pegawai rendahan.
  • Perkawinan
Contoh: Seseorang wanita yang berasal dari keluarga sangat sederhana menikah dengan laki-laki dari keluarga kaya dan terpandang di masyarakatnya. Perkawinan ini dapat menaikan status si wanita tersebut.
  • Perubahan tempat tinggal
Untuk meningkatkan status sosial, seseorang dapat berpindah tempat tinggal dari tempat tinggal yang lama ke tempat tinggal yang baru. Atau dengan cara merekonstruksi tempat tinggalnya yang lama menjadi lebih megah, indah, dan mewah. Secara otomatis, seseorang yang memiliki tempat tinggal mewah akan disebut sebagai orang kaya oleh masyarakat, hal ini menunjukkan terjadinya gerak sosial ke atas.
  • Perubahan tingkah laku
Contoh: agar penampilannya meyakinkan dan dianggap sebagai orang dari golongan lapisan kelas atas, ia selalu mengenakan pakaian yang bagus-bagus. Jika bertemu dengan kelompoknya, dia berbicara dengan menyelipkan istilah-istilah asing.
  • Perubahan nama
Contoh: Di kalangan masyarakat feodal Jawa, seseorang yang memiliki status sebagai orang kebanyakan mendapat sebutan “kang” di depan nama aslinya. Setelah diangkat sebagai pengawas pamong praja sebutan dan namanya berubah sesau dengan kedudukannya yang baru seperti “Raden”

Faktor penghambat mobilitas sosial

Ada beberapa faktor penting yang justru menghambat mobilitas sosial. Faktor-faktor penghambat itu antara lain sebagai berikut :
  • Perbedaan kelas rasial, seperti yang terjadi di Afrika Selatan di masa lalu, dimana ras berkulit putih berkuasa dan tidak memberi kesempatan kepada mereka yang berkulit hitam untuk dapat duduk bersama-sama di pemerintahan sebagai penguasa. Sistem ini disebut Apharteid dan dianggap berakhir ketika Nelson Mandela, seorang kulit hitam, terpilih menjadi presiden Afrika Selatan
  • Agama, seperti yang terjadi di India yang menggunakan sistem kasta.
  • Diskriminasi Kelas dalam sistem kelas terbuka dapat menghalangi mobilitas ke atas. Hal ini terbukti dengan adanya pembatasan suatu organisasi tertentu dengan berbagai syarat dan ketentuan, sehingga hanya sedikit orang yang mampu mendapatkannya.
Contoh: jumlah anggota DPR yag dibatasi hanya 500 orang, sehingga hanya 500 orang yang mendapat kesempatan untuk menaikan status sosialnya menjadi anggota DPR.
  • Kemiskinan dapat membatasi kesempatan bagi seseorang untuk berkembang dan mencapai suatu sosial tertentu.
Contoh: “A” memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolahnya karena kedua orangtuanya tidak bisa membiayai, sehingga ia tidak memiliki kesempatan untuk meningkatkan status sosialnya.
  • Perbedaan jenis kelamin dalam masyarakat juga berpengaruh terhadap prestasi, kekuasaan, status sosial, dan kesempatan-kesenmpatan untuk meningkatkan status sosialya.

Beberapa bentuk mobilitas sosial

  • Mobilitas sosial horizontal
Mobilitas horizontal merupakan peralihan individu atau obyek-obyek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat. Tidak terjadi perubahan dalam derajat kedudukan seseorang dalam mobilitas sosialnya.
Contoh: Pak Amir seorang warga negara Amerika Serikat, mengganti kewarganegaraannya dengan kewarganegaraan Indonesia, dalam hal ini mobilitas sosial Pak Amir disebut dengan Mobilitas sosial horizontal karena gerak sosial yang dilakukan Pak Amir tidak merubah status sosialnya.
  • Mobilitas sosial vertikal
Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan individu atau objek-objek sosial dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat. Sesuai dengan arahnya, mobilitas sosial vertikal dapat dibagi menjadi dua, mobilitas vertikal ke atas (social climbing) dan mobilitas sosial vertikal ke bawah (social sinking).
  • Mobilitas vertikal ke atas (Social climbing)
Mobilitas vertikal ke atas atau social climbing mempunyai dua bentuk yang utama
Masuk ke dalam kedudukan yang lebih tinggi. Masuknya individu-individu yang mempunyai kedudukan rendah ke dalam kedudukan yang lebih tinggi, di mana kedudukan tersebut telah ada sebelumnya.
Contoh: A adalah seorang guru sejarah di salah satu SMA. Karena memenuhi persyaratan, ia diangkat menjadi kepala sekolah.
Membentuk kelompok baru. Pembentukan suatu kelompok baru memungkinkan individu untuk meningkatkan status sosialnya, misalnya dengan mengangkat diri menjadi ketua organisasi.
Contoh: Pembentukan organisasi baru memungkinkan seseorang untuk menjadi ketua dari organisasi baru tersebut, sehingga status sosialnya naik.
  • Mobilitas vertikal ke bawah (Social sinking)
Mobilitas vertikal ke bawah mempunyai dua bentuk utama.
Turunnya kedudukan. Kedudukan individu turun ke kedudukan yang derajatnya lebih rendah.
Contoh: seorang prajurit dipecat karena melakukan tidakan pelanggaran berat ketika melaksanakan tugasnya.
Turunnya derajat kelompok. Derajat sekelompok individu menjadi turun yang berupa disintegrasi kelompok sebagai kesatuan.
Contoh: Juventus terdegradasi ke seri B. akibatnya, status sosial tim pun turun.
  • Mobilitas antargenerasi
Mobilitas antargenerasi secara umum berarti mobilitas dua generasi atau lebih, misalnya generasi ayah-ibu, generasi anak, generasi cucu, dan seterusnya. Mobilitas ini ditandai dengan perkembangan taraf hidup, baik naik atau turun dalam suatu generasi. Penekanannya bukan pada perkembangan keturunan itu sendiri, melainkan pada perpindahan status sosial suatu generasi ke generasi lainnya.
Contoh: Pak Parjo adalah seorang tukang becak. Ia hanya menamatkan pendidikannya hingga sekolah dasar, tetapi ia berhasil mendidik anaknya menjadi seorang pengacara. Contoh ini menunjukkan telah terjadi mobilitas vertikal antargenerasi.
  • Mobilitas intragenerasi
Mobilitas intragenerasi adalah mobilitas yang terjadi di dalam satu kelompok generasi yang sama.
Contoh: Pak Darjo adalah seorang buruh. Ia memiliki anak yang bernama Endra yang menjadi tukang becak. Kemudian istrinya melahirkan anak ke-2 yang diberi nama Ricky yang awalnya menjadi tukang becak juga. tetapi Ricky lebih beruntung sehingga ia bisa mengubah statusnya menjadi seorang pengusaha sementara Endra tetap menjadi tukang becak. Perbedaan status sosial antara Endra dengan adiknya di sebut Mobilitas Antargenerasi.
  • Gerak sosial geografis
Gerak sosial ini adalah perpindahan individu atau kelompok dari satu daerah ke daerah lain seperti transmigrasi, urbanisasi, dan migrasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi mobilitas sosial

Mobilitas sosial dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut.

  • Perubahan kondisi sosial
Struktur kasta dan kelas dapat berubah dengan sendirinya karena adanya perubahan dari dalam dan dari luar masyarakat. Misalnya, kemajuan teknologi membuka kemungkinan timbulnya mobilitas ke atas. Perubahan ideologi dapat menimbilkan stratifikasi baru.
  • Ekspansi teritorial dan gerak populasi
Ekspansi teritorial dan perpindahan penduduk yang cepat membuktikan cirti fleksibilitas struktur stratifikasi dan mobilitas sosial. Misalnya, perkembangan kota, transmigrasi, bertambah dan berkurangnya penduduk.
  • Komunikasi yang bebas
Situasi-situasi yang membatasi komunikasi antarstrata yang beraneka ragam memperkokoh garis pembatas di antara strata yang ada dalam pertukaran pengetahuan dan pengalaman di antara mereka dan akan mengahalangi mobilitas sosial. Sebaliknya, pendidikan dan komunikasi yang bebas sertea efektif akan memudarkan semua batas garis dari strata sosial uang ada dan merangsang mobilitas sekaligus menerobos rintangan yang menghadang.
  • Pembagian kerja
Besarnya kemungkinan bagi terjadinya mobilitas dipengaruhi oleh tingkat pembagian kerja yang ada. Jika tingkat pembagian kerja tinggi dan sangat dispeliasisasikan, maka mobilitas akan menjadi lemah dan menyulitkan orang bergerak dari satu strata ke strata yang lain karena spesialisasi pekerjaan nmenuntut keterampilan khusus. Kondisi ini memacu anggota masyarakatnya untuk lebih kuat berusaha agar dapat menempati status tersebut.

Saluran-saluran mobilitas sosial

  • Angkatan bersenjata
Angkatan bersenjata merupakan organisasi yang dapat digunakan untuk saluran mobilitas vertikal ke atas melalui tahapan yang disebut kenaikan pangkat. Misalnya, seorang prajurit yang berjasa pada negara karena menyelamatkan negara dari pemberontakan, ia akan mendapatkan penghargaan dari masyarakat. Dia mungkin dapat diberikan pangkat/kedudukan yang lebih tinggi, walaupun berasal dari golongan masyarakat rendah.
  • Lembaga-lembaga keagamaan
Lembaga-lembaga keagamaan dapat mengangkat status sosial seseorang, misalnya yang berjasa dalam perkembangan Agama seperti ustad, pendeta, biksu dan lain lain.
  • Lembaga pendidikan
Lembaga-lembaga pendidikan pada umumnya merupakan saluran yang konkret dari mobilitas vertikal ke atas, bahkan dianggap sebagai social elevator (perangkat) yang bergerak dari kedudukan yang rendah ke kedudukan yang lebih tinggi. Pendidikan memberikan kesempatan pada setiap orang untuk mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi.
  • Organisasi politik
Seperti angkatan bersenjata, organisasi politik memungkinkan anggotanya yang loyal dan berdedikasi tinggi untuk menempati jabatan yang lebih tinggi, sehingga status sosialnya meningkat.
  • Organisasi ekonomi
Organisasi ekonomi (seperti perusahaan, koperasi, BUMN dan lain-lain) dapat meningkatkan tingkat pendapatan seseorang. Semakin besar prestasinya, maka semakin besar jabatannya. Karena jabatannya tinggi akibatnya pendapatannya bertambah. Karena pendapatannya bertambah akibatnya kekayaannya bertambah. Dan karena kekayaannya bertambah akibatnya status sosialnya di masyarakat meningkat.
  • Organisasi keahlian
orang yang rajin menulis dan menyumbangkan pengetahuan/keahliannya kepada kelompok pasti statusnya akan dianggap lebih tinggi daripada pengguna biasa.
  • Perkawinan
Sebuah perkawinan dapat menaikkan status seseorang. Seorang yang menikah dengan orang yang memiliki status terpandang akan dihormati karena pengaruh pasangannya.

Dampak mobilitas sosial

Gejala naik turunnya status sosial tentu memberikan konsekuensi-konsekuensi tertentu terhadap struktur sosial masyarakat. Konsekuensi-konsekuensi itu kemudian mendatangkan berbagai reaksi. Reaksi ini dapat berbentuk konflik. Ada berbagai macam konflik yang bisa muncul dalam masyarakat sebagai akibat terjadinya mobilitas.
Dampak negatif
  • Konflik antarkelas
Contoh: demonstrasi buruh yang menuntuk kenaikan upah, menggambarkan konflik antara kelas buruh dengan pengusaha.
  • Konflik antarkelompok sosial
Contoh: tawuran pelajar, perang antarkampung.
  • Konflik antargenerasi
Contoh: Pergaulan bebas yang saat ini banyak dilakukan kaum muda di Indonesia sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut generasi tua.
  • Penyesuaian kembali
Setiap konflik pada dasarnya ingin menguasai atau mengalahkan lawan. Bagi pihak-pihak yang berkonflik bila menyadari bahwa konflik itu lebih banyak merugikan kelompoknya, maka akan timbul penyesuaian kembali yang didasari oleh adanya rasa toleransi atau rasa penyesuaian kembali yang didasari oleh adanya rasa toleransi atau rasa saling menghargai. Penyesuaian semacam ini disebut Akomodasi.
Dampak positif
  • Orang-orang akan berusaha untuk berprestasi atau berusaha untuk maju karena adanya kesempatan untuk pindah strata. Kesempatan ini mendorong orang untuk mau bersaing, dan bekerja keras agar dapat naik ke strata atas.
Contoh: Seorang anak miskin berusaha belajar dengan giat agar mendapatkan kekayaan dimasa depan.
  • Mobilitas sosial akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik.
Contoh: Indonesia yang sedang mengalami perubahan dari masyarakat agraris ke masyarakat industri. Perubahan ini akan lebih cepat terjadi jika didukung oleh sumber daya yang memiliki kualitas. Kondisi ini perlu didukung dengan peningkatan dalam bidang pendidikan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

SOSIOLOGI

A. PENGANTAR
Mobilitas berasal dari bahasa latin mobilis yang berarti mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain.Kata sosial yang ada pada istilah mobilitas sosial untuk menekankan bahwa istilah tersebut mengandung makna gerak yang melibatkan seseorang atau sekelompok warga dalam kelompok sosial jadi. Mobilitas Sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain.

B. Bentuk Mobilitas Sosial

1.Mobilitas Vertikal
            Mobilitas vertical adalah pepindahan status sosial yang dialami seseorang atau sekelompok warga pada lapisan sosial yang berbeda.
Mobilitas Vertikal naik memiliki dua bentuk ,yaitu sebagai berikut:
a)      Naiknya orang-orang berstatus sosial rendah ke status sosial yang lebih tinggi, dimana status itu telah tersedia. Misalnya:seorang camat diangkat menjadi bupati.
b)      Terbentuknya suatu kelompok baru yang lebih tinggi dari pada lapisan sosial yang sudah ada.
Mobilitas Vertikal turun juga mempunyai dua bentuk sebagai berikut.
a)      Turunnya kedudukan seseorang kedudukan lebih rendah ,Misalnya, seseorang prajurit yang dipecat karena melakukan desersi.
b)      Tidak dihargai lagi suatu kedudukan sebagai lapisan sosial atas,misalnya , seorang yang menjabat direktur bank,karena bank yang dipimpinya bermasalah maka ia diturunkan menjadi staf direksi.
Beberapa prinsip umum dalam mobilitas sosial vertical adalah sebagai berikut.
a)      Tidak ada suatu pun masyarakat yang mutlak tertutup terhadap mobilitas sosial yang vertical.
b)      Seterbuka apapun suatu masyarakat terhadap mobilitas sosial .
c)      Setiap masyarakat pasti memiliki tipe mobilitas sosial vertical sendiri.
d)      Laju mobilitas sosial disebabkan oleh faktor ekonomi,politik,dan pekerjaan yang berbeda-beda.
e)      Mobilitas sosial yang disebabkan oleh faktor ekonomi,politik,dan pekerjaan, tidak menunjukkan adanya kecenderungan yang kontinu tentang bertambah .
2 .Mobilitas Horizontal
Mobilitas Horizontal adalah perpindahan status sosial seseorang atau sekelompok orang dalam lapisan.
Ciri utama mobilitas horizontal adalah lapisan sosial yang ditempati tidak mengalami perubahan .Contohnya,tindakan mengevakuasi penduduk yang tertimpa bencana alam ke daerah lain.
3 .Mobilitas Antargenerasi
Mobilitas Antargenerasi adalah perpindahan antara dua generasi atau lebih, Mobilitas Antargenerasi dapat dibedakan menjadi dua ,yaitu sebagai berikut.
a)      Mobilitas Intergenerasi
adalah perpindahan status sosial yang terjadi di antara beberapa generasi.
b)      Mobilitas Intragenerasi
Adalah perpindahan status sosial yang terjadi dalam satu generasi yang sama.
C . Faktor Pendorong Mobilitas Sosial
1. Faktor Struktural
Faktor Struktural adalah jumlah relative dari kedudukan tinggi yang bisa dan harus diisi serta kemudahan untuk memperolehnya. Adapun yang termasuk dalam cakupan faktor structural adalah sebagai berikut.
a)      Struktur Pekerjaan
b)      Perbedaan Fertilitas
c)      Ekonomi Ganda
d)      Penunjang dan Penghambat Mobilitas
2 .Faktor Individu
Faktor individu adalah kualitas orang perorang baik ditinjau dari segi tingkat pendidikan ,penampilan ,maupun keterampilan pribadi.Adapun yang termasuk dalam cakupan faktor individu adalah sebagai berikut.
a)      Perbedaan Kemampuan
b)      Orientasi Sikap terhadap Mobilitas
c)      Faktor Kemujuran
3 .Setiap Status Sosial
Setiap manusia dilahirkan dalam status sosial yang dimilik oleh orang tuanya.
4 .Faktor Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi dapat menjadi pendorong terjadiny mobilitas manusia.
5 .Faktor Situasi Politik
6 .Faktor Kependudukan {demografi}
7 .Faktor Keinginan Melihat Daerah Lain
D.Faktor Penghambat Mobilitas Sosial

1.      Faktor Kemiskinan
2.      Faktor Diskriminasi Kelas
3.      Faktor Perbedaan Ras dan Agama
4.      Faktor Perbedaan Jenis Kelamin {Gender}
5.      Faktor Pengaruh Sosialisasi yang Sangat Kuat
E. Saluran-Saluran Mobilitas Sosial
Menurut Pitirim A.Sorokin,mobilitas sosial dapat dilakukan melalui beberapa saluran berikut.
1.      Angkatan Senjata
2.      Lembaga Pendidikan
3.      Organisasi Politik
4.      Lembaga Keagamaan
5.      Organisasi Ekonomi
6.      Organisasi Profesi
7.      Perkawinan
8.      Organisasi Keolahragaan
Secara umum ,cara yang digunakan untuk memperoleh status sosial dapat melalui
dua cara berikut.
1)      Akripsi
Adalah cara untuk memperoleh kedudukan melalui keturunan
2)      Prestasi
Adalah cara untuk memperoleh kedudukan pada lapisan tertentu dengan usaha sendiri.
Secara khusus,cara-cara yang digunakan untuk menaikan status sosial adalah sebagai berikut.
1)      Perubahan Standar Hidup
2)      Perubahan Nama
3)      Perubahan Tempat Tinggal
4)      Perkawinan
5)      Perubahan Tingkah Laku
6)      Bergabung dengan Organisasi Tertentu
F . Proses Terjadinya Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial,baik itu yang bentuknya vertical,maupun horizontal dapat
terjadi di setiap masyarakat.
G .Dampak Mobilitas Sosial
Menurut Horton dan Hunt (1987),ada beberapa konsekuensi negative dari adanya mobilitas sosial vertical , antara lain sbg berikut.
1)      Kecemasan akan terjadi penurunan status bila terjadi mobilitas menurun.
2)      Ketegangan dalam mempelajari peran baru dari status jabatan yang meningkat
3)      Keretakan hubungan antaranggota kelompok primer.
Adapun dampak mobilitas sosial bagi masyarakat,baik yang bersifat positif
maupun negatif antara lain sbg berikut.
1.Dampak Positif
a)      Mendorong seseorang untuk lebih maju
b)      Mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat kea rah yang lebih baik.
2 .Dampak Negatif
a)      Timbulnya konflik
Konflik yang ditimbulkan oleh mobilitas sosial dapat dibedakan
menjadi 3 bagian,yaitu sebagai berikut.
1)      Konflik antarkelas
2)      Konflik antarkelompok sosial
Konflik ini dapat berupa:
a)      Konflik antara kelompok sosial yang masih tradisional dengan kelompok sosial yang modern.
b)      Proses suatu kelompok sosial tertentu terhadap kelompok sosial lain yang memiliki wewenang.
3)      Konflik antargeneraso
b)   Berkurangnya Solidaritas Kelompok
Dampak lain mobilitas sosial dari faktor psikologis antara lain sebagai berikut.
1.      Menimbulkan ketakutan
2.      Adanya gangguan psikologis bila seseorang turun dari jabatannya(post power syndrome)
3.      Mengalami frustasi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tari Tanggai

Tari tanggai dibawakan untuk menyambut tamu-tamu resmi atau dalam acara pernikahan.


Umumnya tari ini dibawakan oleh lima orang dengan memakai pakaian khas daerah seperti kain songket, dodot, pending, kalung, sanggul malang, kembang urat atau rampai, tajuk cempako, kembang goyang, dan tanggai yang berbentuk kuku terbuat dari lempengan tembaga.
Tari ini merupakan perpaduan antara gerak yang gemulai dengan busana khas daerah. Tarian ini menggambarkan masyarakat Palembang yang ramah dan menghormati, menghargai serta menyayangi tamu yang berkunjung ke daerahnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Asal Usul Tarian Gending Sriwijaya

Di kala ku merindukan keluhuran dulu kala. Kutembangkan nyanyi dari lagu Gending Sriwijaya. Dalam seni kunikmatkan lagi zaman bahagia. Kuciptakan kembali dari kandungan Mahakala. Sriwijaya dengan asrama agung Sang Mahaguru. Tutur sabda dharma phala khirti dharma khirti. Berkumandang dari puncaknya Si Guntang Maha Meru. Menaburkan tuntunan suci Gautama Budha Shanti“.  Demikian, isi bait pertama syair lagu Gending Sriwijaya, yang disusun oleh Nungcik AR pada tahun 1940-an.                               


Hingga hari ini kita di Sumatra Selatan masih banyak yang salah dalam memaknai dan memahami seputar`tari Gending Sriwijaya. Seperti, dikatakan bahwa tari Gending Sriwijaya itu berasal dari masa kerajaan Sriwijaya, atau tari Gending Sriwijaya itu adalah tarian sakral bagi Sumatra Selatan, jadi tidak boleh dipergelarkan di ruang atau alam terbuka…uiii…uiii…uiii...!
Tahun 1990/1991, Kantor Wilayah Depdikbud Provinsi Sumatra Selatan menerbitkan deskripsi Tari Gending Sriwijaya, yang penyuntingnya diketuai oleh Izi Asmawi (alm). Berdasarkan deskripsi itu, dikatakan bahwa tari Gending Sriwijaya adalah satu dari sekian tari sambut atau tari persembahan yang ada di Sumatra Selatan.
Proses penciptaan tari Gending Sriwijaya sudah dimulai sejak 1943, yaitu untuk memenuhi permintaan dari pemerintah (era pendudukan Jepang), kepada Jawatan Penerangan (Hodohan) untuk menciptakan sebuah tarian dan lagu guna menyambut tamu yang datang berkunjung ke Keresidenan Palembang (sekarang Provinsi Sumatra Selatan).
Penata tarinya adalah Tina Haji Gong dan Sukainah A. Rozak, berbagai konsep telah dicari dan dikumpulkan dengan mengambil unsur-unsur tari adat Palembang yang sudah ada, dalam upaya menata tari Gending Sriwijaya ini.
Pakaian dan properti yang digunakan dalam tari Gending Sriwijaya, disesuaikan dengan pakaian adat daerah dengan peralatan yang biasa digunakan pada upacara penerimaan tamu secara adat, yaitu dengan penyuguhan Tepak Sirih selengkapnya.
Jumlah penari sebanyak sembilan orang sebagai simbolisasi dari Batang Hari Sembilan atau sembilan sungai yang ada di Sumatra Selatan. Maksudnya, dengan tari Gending Sriwijaya penyambutan tamu dimaksud, dilakukan atas nama seluruh daerah yang ada di wilayah Sumatra Selatan.
Selain dari kesembilan orang penari, ada juga pengiring yaitu: seorang penyanyi yang menyanyikan lagu Gending Sriwijaya, seorang pembawa payung kebesaran, dan seorang atau dua orang lainnya adalah pembawa tombak.
Musik atau lagu pengiring tari Gending Sriwijaya, dinamai (berjudul) juga lagu Gending Sriwijaya. Penciptanya adalah A. Dahlan Muhibat, seorang komposer juga violis pada group Bangsawan Bintang Berlian, di Palembang.
Lagu Gending Sriwijaya, diciptakan dan digarap oleh A. Dahlan Muhibat pada tahun 1943 tepatnya dari bulan Oktober sampai dengan bulan Desamber. Ketika proses penciptaannya, pemerintah menyodorkan usul pada A. Dahlan Muhibat untuk memasukkan sebuah konsep lagu Jepang.
Karena, konsep lagu Jepang hanya berupa usulan maka oleh A. Dahlan Muhibat dipadukanlah sebuah lagu ciptaannya pada tahun 1936, yang berjudul “Sriwijaya Jaya” dengan konsep lagu Jepang itu, sehingga menjadi lagu Gending Sriwijaya seperti yang ada sekarang.
Sementara, untuk syair lagu Gending Sriwijaya, dibuat oleh Nungcik AR. Dan, dengan selesainya penataan tari dan penyusunan lagu Gending Sriwijaya tersebut, maka tuntaslah proses penggarapan tari dan lagu Gending Sriwijaya, pada tahun 1944.
Seperti yang disebutkan di dalam deskipsi Tari Gending Sriwijaya, tari Gending Sriwijaya pertama kali dipentaskan di muka umum, adalah pada tanggal 2 Agustus 1945, di halaman Mesjid Agung Palembang, yaitu ketika pelaksanaan upacara penyambutan kedatangan pejabat zaman Jepang, di Palembang, yakni M. Syafei dan Djamaluddin Adinegoro.
M. Syafei, adalah Ketua Sumatora Tyuo Sangi In (Dewan Perwakilan Rakyat Sumatra), yang berkedudukan di Bukittinggi – Sumatra Barat. Sebelum masa pendudukan Jepang, M. Syafei adalah direktur perguruan INS (Indonesche School), di Kayutanam – Sumbar. Sedangkan, Jamaluddin Adinegoro adalah Ketua Dewan Harian Sumatra, seorang wartawan sekaligus sastrawan yang terkenal pada waktu itu.
Pada saat tari Gending Sriwijaya pertama kali dipergelarkan di halaman Mesjid Agung kala itu, kesembilan orang penarinya adalah: Siti Nuraini, Rogayah H, Delima A. Rozak, Tuhfah, Halimah, Busron, Darni, Emma, dan Tuti Zahara.
Dalam sejarah Festival Sriwijaya, Festival Sriwijaya 2010 yang baru lalu, tari Gending Sriwijaya tidak ditampilkan pada upacara pembukaan festival saat menyambut tamu-undangan dan peserta Festival Sriwijaya, karena salah kaprah. Dikatakan tari Gending Sriwijaya adalah tari sakral, maka tidak boleh sembarangan dipergelarkan, termasuk di alam terbuka…wueleh…khan tari Gending Sriwijaya pernah digelar di pelataran Candi Borobudur…BOSS…! [*]

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Gending Tari Kreasi Baru

Seni budaya utamanya tari kian hari nampak kurang peminatnya, apalagi untuk kalangan remaja. Bilamana kondisi demikian dibiarkan terus menerus tanpa keikut sertaan dan campur tangan pemerintah untuk membina dan melestarikan, bukan tidak mungkin ini akan membahayakan kelangsungan seni tari yang penuh dengan nilai-nilai artistik dan cermin kebudayaan kita. Lain halnya di manca negara justru kebalikannya, bahkan menjadi pusat study dan research terhadap kebudayaan seni tari dari Indonesia.
Marilah kita lestarikan budaya ini dengan mulai belajar seni tari, dan inilah gending-gending untuk mengiringi tarian kreasi baru, hasil ciptaan Bagong Kussudiardjo oleh Pusat Latihan Tari “B. Kussudiardjo”.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS